TEORI PEMASARAN
Thursday, June 17, 2010
Freestyle Blogger
, Posted in
Marketpedia
,
0 Comments
Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Definisi lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.
Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang /jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen saja dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran. Apabila pemasar melakukan pekerjaan dengan baik untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan menetapkan harga yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang tersebut.
Konsep-konsep inti pemasaran dapat ditunjukkan dalam gambar berikut ini :
Gambar 5.1. Konsep-konsep Inti Pemasaran
Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Dengan adanya perkembangan jaman, kebutuhan berkembang menjadi suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas tertentu. Munculnya keinginan akan menciptakan permintaan spesifik terhadap suatu jenis produk. Seseorang dalam menentukan keputusan pembelian akan mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang akan didapat dari mengkonsumsi suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai dan kepuasan yang akan didapat, maka konsumen akan melalukan pertukaran dan transaksi juall beli barang dan jasa. Hal inilah yang mendasari terjadinya pasar.
Tujuan sistem pemasaran :
Secara umum, tujuan sistem pemasaran adalah sebagai berikut :
Ø Memaksimumkan konsumsi
Ø Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi
Ø Memaksimumkan pilihan
Ø Memaksimumkan mutu hidup
Kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga, lingkungan
Efisiensi Pemasaran :
Yang dimaksud dengan efisiensi pemasaran adalah seberapa besar pengorbanan yang harus dikeluarkan dalam kegiatan pemasaran menunjang hasil yang bisa didapatkan dari kegiatan pemasaran tersebut. Efisiensi pemasaran dapat dicari dengan menghitung rasio “keluaran-masukan” dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan. Semakin tinggi nilai rasio keluaran-masukan, maka pemasaran yang dilakukan semakin efisien. Umumnya efisiensi dapat dicapai dengan salah satu di antara empat cara berikut :
Ø Keluaran tetap konstan, masukan mengecil
Ø Keluaran meningkat, masukan konstan
Ø Keluaran meningkat dalam kadar yang lebih tinggi dari peningkatan masukan
Ø Keluaran menurun dalam kadar yang lebih rendah dari penurunan masukan
FUNGSI PEMASARAN :
1. Fungsi pertukaran
Produk harus dijual dan dibeli sekurang-kurangnya sekali selama proses pemasaran
Misal :
Ø Produsen – Konsumen
Ø Produsen – Tengkulak
Ø Tengkulak – Pedagang Besar
Ø Tengkulak – Pengecer
Didalam proses jual beli terbentuklah harga. Harga terbentuk dari bertemunya antara penawaran dengan permintaan dalam pasar persaingan. Pihak yang terlibat bisa banyak, yaitu produsen, tengkulak, pedagang besar, agen/distributor, pedagang antar kota, pedagang pengecer, konsumen, dan sebagianya. Pihak-pihak tersebut ada yang mempunyai hak milik, ada yang tidak tetapi masing-masing mendapat imbalan sesuai dengan jasanya. Kebanyakan produk Agribisnis dijual/dibeli beberapa kali selama proses pemasaran tergantung panjang pendeknya saluran pemasaran.
2. Fungsi Fisis
Yang termasuk dalam kegiatan-kegiatan fungsi fisis yaitu pengangkutan, penggudangan, dan pemrosesan produk.
Mengingat sifat produk pertanian yang musiman, mudah rusak dan tidak tahan lama, membuat fungsi fisis sangat perlu diperhatikan. Mudah rusaknya komoditi pertanian membuat perlua adanya penanganan khusus pada saat pendistribusian dan pengangkutan, seperti pengemasan yang tepat untuk setiap jenis produk, pengiriman dengan sarana transportasi dengan lemari pendingin, dan sebagainya.
Beberapa komoditi pertanian yang bersifat musiman, tidak mungkin memenuhi permintaan pasar setiap saat dalam bentuk segar. Sehingga pada saat tidak musimnya, konsumen tidak dapat mendapatkannya. Tetapi dalam bentuk olahan, memungkinkan produsen dan pemasar memenuhi permintaan sepanjang tahun. Untuk itulah diperlukan fungsi fisis berupa pemrosesan produk. Adanya kegiatan pemrosesan, berarti juga sangat terkait dengan kebutuhan penyimpanan dan penggudangan untuk mengatur stok.
3. Fungsi penyediaan sarana
Ø Informasi pasar
sumber/produsen, harga pada beberapa pasar, mutu, tarif angkutan, dsb
Ø Standarisasi mutu
Standarisasi komoditi pertanian dalam bentuk segar lebih sulit distandarisasi dari pada produk dalam bentuk olahan
Ø Pembiayaan
Lembaga keuangan negara & swasta, kebijakan pemerintah (kredit ringan, bantuan modal), dsb
Ø Penanggungan resiko
Resiko Fisis : angin, kebakaran, banjir, pencurian, kerusakan.
Resiko Pasar :tidak laku, harga jatuh, persaingan ketat
Untuk mengurangi resiko, usaha yang bisa dilakukan antara lain adalah :
Ø Resiko fisis
Misal : asuransi, pengemasan, transportasi dg pendingin, pemasangan tanda bahaya, dsb
Ø Resiko pasar
Misal : diversifikasi usaha, kontrak di muka, dsb
Biaya Pemasaran :
Biaya pemasaran menunjukkan bagian dari pembayaran konsumen yang diperlukan untuk menutup biaya yang dikeluarkan dalam proses pemasaran. Yang termasuk biaya pemasaran produk-produk pertanian antara lain adalah :
Ø Biaya transportasi
Ø Biaya pengemasan
Ø Biaya penyimpanan/ penggudangan
Ø Biaya pemesanan
Ø Biaya merek dagang
Ø Pajak
Ø Biaya resiko kerusakan
Ø dsb
Saluran Pemasaran :
Yang dimaksud dengan saluran pemasaran adalah jejak perpindahan barang dari produsen ke konsumen akhir.
Contoh : saluran pemasaran komoditi Jeruk adalah :
Petani à Tengkulak à Pedagang Pengumpul à Pedagang Pengecer à Konsumen
Semakin panjang saluran pemasaran, biaya pemasaran akan semakin besar karena semakin banyak pelaku-pelaku yang ikut serta dalam kegiatan pemasaran. Yang menyebabkan biaya pemasaran semakin besar, tidak hanya dari semakin banyaknya biaya transportasi saja karena perpindahan produk berkali-kali tetapi juga karena setiap pelaku pasar mengambil keuntungan.
Margin Pemasaran :
Marjin pemasaran didefinisikan sebagai selisih harga di tingkat produsen dengan di tingkat konsumen. Marjin pemasaran berbeda dengan biaya pemasaran meskipin ada kemungkinan besarnya marjin pemasaran sama dengan biaya pemasaran. Terkadang marjin pemasaran lebih kecil dari pada biaya pemasaran karena ada pelaku pasar yang menanggung kerugian.
Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang /jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen saja dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran. Apabila pemasar melakukan pekerjaan dengan baik untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan menetapkan harga yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang tersebut.
Konsep-konsep inti pemasaran dapat ditunjukkan dalam gambar berikut ini :
Gambar 5.1. Konsep-konsep Inti Pemasaran
Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Dengan adanya perkembangan jaman, kebutuhan berkembang menjadi suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas tertentu. Munculnya keinginan akan menciptakan permintaan spesifik terhadap suatu jenis produk. Seseorang dalam menentukan keputusan pembelian akan mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang akan didapat dari mengkonsumsi suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai dan kepuasan yang akan didapat, maka konsumen akan melalukan pertukaran dan transaksi juall beli barang dan jasa. Hal inilah yang mendasari terjadinya pasar.
Tujuan sistem pemasaran :
Secara umum, tujuan sistem pemasaran adalah sebagai berikut :
Ø Memaksimumkan konsumsi
Ø Memaksimumkan utilitas (kepuasan) konsumsi
Ø Memaksimumkan pilihan
Ø Memaksimumkan mutu hidup
Kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga, lingkungan
Efisiensi Pemasaran :
Yang dimaksud dengan efisiensi pemasaran adalah seberapa besar pengorbanan yang harus dikeluarkan dalam kegiatan pemasaran menunjang hasil yang bisa didapatkan dari kegiatan pemasaran tersebut. Efisiensi pemasaran dapat dicari dengan menghitung rasio “keluaran-masukan” dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan. Semakin tinggi nilai rasio keluaran-masukan, maka pemasaran yang dilakukan semakin efisien. Umumnya efisiensi dapat dicapai dengan salah satu di antara empat cara berikut :
Ø Keluaran tetap konstan, masukan mengecil
Ø Keluaran meningkat, masukan konstan
Ø Keluaran meningkat dalam kadar yang lebih tinggi dari peningkatan masukan
Ø Keluaran menurun dalam kadar yang lebih rendah dari penurunan masukan
FUNGSI PEMASARAN :
1. Fungsi pertukaran
Produk harus dijual dan dibeli sekurang-kurangnya sekali selama proses pemasaran
Misal :
Ø Produsen – Konsumen
Ø Produsen – Tengkulak
Ø Tengkulak – Pedagang Besar
Ø Tengkulak – Pengecer
Didalam proses jual beli terbentuklah harga. Harga terbentuk dari bertemunya antara penawaran dengan permintaan dalam pasar persaingan. Pihak yang terlibat bisa banyak, yaitu produsen, tengkulak, pedagang besar, agen/distributor, pedagang antar kota, pedagang pengecer, konsumen, dan sebagianya. Pihak-pihak tersebut ada yang mempunyai hak milik, ada yang tidak tetapi masing-masing mendapat imbalan sesuai dengan jasanya. Kebanyakan produk Agribisnis dijual/dibeli beberapa kali selama proses pemasaran tergantung panjang pendeknya saluran pemasaran.
2. Fungsi Fisis
Yang termasuk dalam kegiatan-kegiatan fungsi fisis yaitu pengangkutan, penggudangan, dan pemrosesan produk.
Mengingat sifat produk pertanian yang musiman, mudah rusak dan tidak tahan lama, membuat fungsi fisis sangat perlu diperhatikan. Mudah rusaknya komoditi pertanian membuat perlua adanya penanganan khusus pada saat pendistribusian dan pengangkutan, seperti pengemasan yang tepat untuk setiap jenis produk, pengiriman dengan sarana transportasi dengan lemari pendingin, dan sebagainya.
Beberapa komoditi pertanian yang bersifat musiman, tidak mungkin memenuhi permintaan pasar setiap saat dalam bentuk segar. Sehingga pada saat tidak musimnya, konsumen tidak dapat mendapatkannya. Tetapi dalam bentuk olahan, memungkinkan produsen dan pemasar memenuhi permintaan sepanjang tahun. Untuk itulah diperlukan fungsi fisis berupa pemrosesan produk. Adanya kegiatan pemrosesan, berarti juga sangat terkait dengan kebutuhan penyimpanan dan penggudangan untuk mengatur stok.
3. Fungsi penyediaan sarana
Ø Informasi pasar
sumber/produsen, harga pada beberapa pasar, mutu, tarif angkutan, dsb
Ø Standarisasi mutu
Standarisasi komoditi pertanian dalam bentuk segar lebih sulit distandarisasi dari pada produk dalam bentuk olahan
Ø Pembiayaan
Lembaga keuangan negara & swasta, kebijakan pemerintah (kredit ringan, bantuan modal), dsb
Ø Penanggungan resiko
Resiko Fisis : angin, kebakaran, banjir, pencurian, kerusakan.
Resiko Pasar :tidak laku, harga jatuh, persaingan ketat
Untuk mengurangi resiko, usaha yang bisa dilakukan antara lain adalah :
Ø Resiko fisis
Misal : asuransi, pengemasan, transportasi dg pendingin, pemasangan tanda bahaya, dsb
Ø Resiko pasar
Misal : diversifikasi usaha, kontrak di muka, dsb
Biaya Pemasaran :
Biaya pemasaran menunjukkan bagian dari pembayaran konsumen yang diperlukan untuk menutup biaya yang dikeluarkan dalam proses pemasaran. Yang termasuk biaya pemasaran produk-produk pertanian antara lain adalah :
Ø Biaya transportasi
Ø Biaya pengemasan
Ø Biaya penyimpanan/ penggudangan
Ø Biaya pemesanan
Ø Biaya merek dagang
Ø Pajak
Ø Biaya resiko kerusakan
Ø dsb
Saluran Pemasaran :
Yang dimaksud dengan saluran pemasaran adalah jejak perpindahan barang dari produsen ke konsumen akhir.
Contoh : saluran pemasaran komoditi Jeruk adalah :
Petani à Tengkulak à Pedagang Pengumpul à Pedagang Pengecer à Konsumen
Semakin panjang saluran pemasaran, biaya pemasaran akan semakin besar karena semakin banyak pelaku-pelaku yang ikut serta dalam kegiatan pemasaran. Yang menyebabkan biaya pemasaran semakin besar, tidak hanya dari semakin banyaknya biaya transportasi saja karena perpindahan produk berkali-kali tetapi juga karena setiap pelaku pasar mengambil keuntungan.
Margin Pemasaran :
Marjin pemasaran didefinisikan sebagai selisih harga di tingkat produsen dengan di tingkat konsumen. Marjin pemasaran berbeda dengan biaya pemasaran meskipin ada kemungkinan besarnya marjin pemasaran sama dengan biaya pemasaran. Terkadang marjin pemasaran lebih kecil dari pada biaya pemasaran karena ada pelaku pasar yang menanggung kerugian.